Hasil Karya Siswa SMK Maarif NU 1 Ajibarang Diserbu Masyarakat

BANYUMAS – Hasil karya siswa SMK Maarif NU 1 Ajibarang dalam kegiatan pameran sekolah diserbu masyarakat, Minggu (14/2) mulai pukul 08.00 di halaman parkir swalayan MM Ajibarang. Dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, kegiatan tersebut didatangi Forkompimcam Ajibarang sebagai tindakan pengawasan terhadap kegiatan di wilayah Ajibarang.

Kepala SMK Maarif NU 1 Ajibarang Zaenudin mengatakan, hasil karya siswa di sekolah dengan enam program keahlia yaitu Teknik Audio Video (TAV), Teknik Eletronika Industri (TEI), Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Teknik Komputer Jaringan (TKJ) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dipamerkan dalam sebuah acara yang dikemas dengan sosialisasi dan pendaftaran sekolah. Masyarakat antusias dengan membeli hasil karya siswa yang dijual dengan harga murah dapat kupon undian doorprize menarik.

“Hasil karya siswa mulai dari Kopi Manusa, aquarium, tempat HP, lampu meja, lampu gantung, lampu dinding, amoli, rak bunga sampai tempat tv. Setiap kelipatan pembelian Rp 10 ribu dapat kupon yang akan diundi secara virtual dengan hadiah kipas angin, mesin cuci sampai kompor gas. Kami juga membagikan kipas, handsanitazer, masker dan bolpoint yang kami bagikan ke masyarakat secara gratis,” jelasnya.

Terkait dengan kegiatan tersebut, Zaenudin mengatakan, walaupun dalam masa pandemi, pihak sekolah terus mensosialisasikan sekolah terutama Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Melalui pameran yang digelar di depan pusat perbelanjaan, diharapkan masyarakat menjadi lebih mengetahui berbagai program keahlian, prestasi sampai hasil karya yang menjadi bukti siswa SMK siap dalam dinia usaha dan dunia industri.

Dalam kegiatan tersebut, Camat Ajibarang Parsono bersama Polsek dan Koramil Ajibarang mendatangi lokasi pameran untuk mengecek laporan masyarakat terkait dengan adanya pelanggaran protokol kesehatan. “Hanya sosialisasi sekolah. Protokol kesehatan sudah diterapkan dengan ketat. Untuk kegiatan musik sudah dihentikan,” pungkasnya. (Agus Munandar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *