Home Visite ?, Home Visite Bukan sekedar berkunjung

Oleh : Akhyu Nur Aji Barkah,S.Pd

 

Menurut Prayitno (2015:2) Home visit merupakan upaya yang dilakukan untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan individu yang menjadi tanggung jawab konselor (guru BK) dalam pelayanan konseling.

Aktivitas home visit atau kunjung rumah merupakan hal lumrah yang sering dijalankan oleh guru Bimbingan dan Konseling ataupun wali kelas di sebuah lembaga pendidikan. Home visit atau kun jungan rumah ini merupakan bagian dari kegiatan pendukung dalam layanan Bimbingan dan Konseling dengan sasaran utama pada siswa atau peserta didik yang bermasalah.Sebagai kegiatan pendukung bukanlah berarti kegiatan home visit atau kunjungan rumah ini tidak mempunyai nilai atau hanya pelengkap namun mempunyai peran penting dalam kegiatan layanan Bimbingan dan Konseling.

Yang pasti kunjungan rumah atau home visit ini tidak sekedar berkunjung ataupun numpang bertamu namun ada hal besar yang dapat ditemukan mengenai keadaan ataupun situasi dari anak atau peserta didik itu sendiri  dan merupakan bagian dari strategi dalam memahami dan mengenal anak berkaitan dengan kehidupan di rumah ataupun di lingkungan sosial masyarakat. Seperti yang diungkapkan juga oleh Rahardjo dan Gudnanto (2011:224) bahwa home visit atau kunjungan rumah adalah metode untuk memahami individu dengan mengadakan kunjungan ke orang tua siswa dengan tujuan untuk mengenal dan memahami keadaan siswa dirumah.

Kegiatan home visit /kunjungan rumah yang dijalankan oleh guru Bimbingan dan Konseling menjadi referensi yang akurat bagi guru Bimbingan dan Konseling dalam memahami peserta didik baik aktivitas harian di rumah maupun situasi atau keadaan kehidupan anak di rumah. Aplikasi Home Visit diberlakukan untuk semua peserta didik baik yang bermasalah atau yang tidak mempunyai masalah.

Dengan demikian guru Bimbingan Konseling mempunyai rekam data yang valid untuk boleh menyelesaikan permasalahan yang dihadapi peserta didik maupun sebagai upaya preventif sehingga tidak terjadi prilaku yang tidak diharapkan.

Sebagai seorang guru Bimbingan dan Konseling tentu kegiatan ini sangatlah berarti dan sangat membantu guru Bimbingan dan konseling dalam mengembangkan segala potensi dan kemampuan siswa dan menyelesaikan sebuah permasalahan atau perselisihan pada diri anak.

Terkadang seorang guru langsung memvonis akan sifat atau karakteristik anak yang sedang bermasalah tanpa harus mendalami atau memahami lebih dalam latar belakang anak itu sendiri sehingga dalam menyelesaikan sebuah persoalan yang meliliti peserta didik cenderung ibarat fenomena gunung es. Kelihatan hanya di puncak namun buram di dasar. Begitupula dengan karakteristik anak.

Banyak faktor yang terjadi sehingga anak berpikir,bertindak tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku atau tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan bermuara pada kerugiannya diri sendiri. Dalam hal ini dibutuhkan ketelitian dan kecermatan mengenai data-data diri berkaitan dengan siswa tersebut sehingga kita tidak dinilai tidak tergesa-gesa dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dan tepat sasaran.
Selain sebagai strategi atau upaya untuk memahami data diri siswa dan keluarga sebagai rujukan untuk pengentasan sebuah permasalahan yang dialami siswa,aktivitas home visit ini juga sebagai upaya untuk membina hubungan silatuhrami antara pihak sekolah dengan keluarga siswa agar terjalin dengan baik dalam menumbuhkan semangat belajar anak/peserta didik di sekolah maupun di rumah,mengontrol aktivitas belajar anak di rumah, peserta didik merasa ada perhatian karena umumnya peserta didik adalah seorang remaja yang secara psikologis sedang mencari jati dirinya. kita percaya bahwa suatu hubungan dibangun berdasarkan kekeluargaan maka semuanya bisa berjalan dengan baik dan hasilnya memuaskan.

Dengan bertemu dengan orang tua/wali peserta didik ini dampak lain yang bisa dibangun diantaranya membangun komitmen bersama dengan orang tua/wali dalam memecahkan masalah ataupun  merencanakan masa depan anak berkaitan dengan pendidikan itu sendiri. Karena tanggung jawab pendidikan anak merupakan tanggung jawab bersama dan dibutuhkan kerja sama yang apik sehingga segala kemungkinan bisa diantisipasi dan pada akhirnya anak/peserta didik berhasil dalam belajarnya.

Ada beberapa alasan mendasar dalam menjalankan home visit atau kunjungan rumah bagi peserta didik diantaranya:

Waktu anak di sekolah jauh lebih singkat dari pada di rumah.
Lebih banyak permasalahan peserta didik berasal dari keluarga

Terkadang orang tua/wali dari peserta didik tidak mengetahui ataupun mengikuti perkembangan anak di sekolah. Dengan home visit ini setidaknya guru Bimbingan dan Konseling bisa memberikan gambaran ataupun perkembangan peserta didik di sekolah baik masalah prilaku anak ataupun perkembangan anak dalam bidang akademik,non akademik disekolah

Jadi home visit atau kunjungan rumah merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan jalan mengunjungi rumah siswa untuk membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh siswa itu sendiri.

Dampak lain yang diperoleh dari kunjungan rumah ini bisa membangun kerja sama yang baik dengan orang tua/wali baik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi anak,memberikan spirit atau motivasi belajar anak baik di sekolah maupun di rumah. Strategi yang dibangun ini untuk masa depan atau kehidupan dari peserta didik itu sendiri bukan untuk guru dan orang tua.

Home visit/Kunjungan rumah bukan satu-satunya cara untuk mendapatkan data diri seorang peserta didik namun merupakan salah satu alternatif dalam melaksanakan layanan Bimbingan dan Konseling .

Bukan berarti strategi ini menjadi pelengkap atau bumbu ala kadarnya namun sangat tergantung pada sajiannya. Dengan demikian Home visit sangat penting untuk dijalankan dan tidak sekedar berkunjung.

 

Sumber :https://main.sman1kersana.sch.id/layanan-home-visit-sarana-komunikasi-guru-dan-orang-tua/#:~:text=Menurut%20Prayitno%20(2015%3A2),guru%20BK)%20dalam%20pelayanan%20konseling.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *