Pengajian Isra Miraj di Manusa

smkmanusaajibarang-memperingati Hari Besar Islam, Isra Miraj 1444 H, SMK Ma’arif NU 1 Ajibarang menggelar pengajian dengan penceramah Muhammd Kursin Efendi SPdI, Jumat (17/2) mulai pukul 08.00.

Hadirin rahimakumullah

Kata “Isra” dari bahasa Arab, berarti berjalan malam. Menurut istilah, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjid Al-Aqsa atau Baitul Maqdis di Palestina. Mi’raj berarti naik ke atas. Menurut istilah Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al-Aqsa menuju Arasy untuk menghadap Allah SWT.

Allah SWT menceritakan kisah ini pada surat Bani Israil, ayat 1 :

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

“Maha suci Allah yang telah memperjalankan hambanya pada suatu malam dari Masjid Al-Haram menuju ke Masjid Al-Aqsa yang telah diberkahi sekelilingnya, agar kami perlihatkan kepadanya dari tanda-tanda kebesaran kami, sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Hadirin rohimakumulloh

Setelah mengalami kedukaan, karena dua orang yang amat dicintai dan dihormati telah meninggal dunia, Allah SWT ingin menghibur dan memuliakan Nabi Muhammad SAW, Allah telah mengutus Malaikat Jibril untuk menjemput Nabi Muhammad SAW untuk menghadap-Nya. peristiwa ini terjadi setelah sebelas tahun Muhammad menjadi Nabi.

Setelah berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW, Malaikat Jibril membaringkan Nabi Muhammad SAW. Dada Nabi Muhammad dibelah, kemudian dibersihkan sifat-sifat buruk dan menggantikanya dengan sifat baik ke dalam dadanya. Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril menaiki Buraq, yaitu kendaraan yang sangat cepat. Perjalanan mereka pertama menuju Masjidil Aqsa di palestina. Selama di perjalanan mereka singgah di lima tempat yaitu:

Pertama, Kota Yatsrib, sekarang disebut Madinah Al-Munawwaroh. Kedua, Kota madyan, yaitu tempat persembunyian Nabi Musa dari Fir’aun. Ketiga, Thur Sina, yaitu tempat Nabi Musa menerima Kitab Taurat. Keempat, Bethlehem,yaitu tempat kelahiran Nabi Isa AS. Kelima, Masjidil Aqsa di Palestina, yaitu tempat yang dituju dalam perjalanan malam tersebut. Palestina merupakan tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah.

Pada tiap persinggahan, Nabi Muhammad SAW selalu melakukan shalat dua rakaat. Sesampainya di Masjidil Aqsa, disuguhi dua buah gelas yang masing-masing berisi susu dan arak.

Nabi Muhammad SAW mengambil sebuah gelas yang berisi susu, kemudian Malaikat Jibril mengucapkan selamat padanya karena beliau telah memilih yang baik bagi dirinya dan umatnya.

Setelah menjadi imam, Rasulullah diangkat ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT bersama Malaikat Jibril. Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad dan Malaikat jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:

Langit pertama bertemu dengan Nabi Adam As. Langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Ishaq As. Langit ketiga bertemu Nabi Yusuf As. Langit keempat bertemu dengan Nabi Idris As. Langit kelima bertemu dengan Nabi Harun As. Langit keenam bertemu dengan Nabi Musa As. Langit ketujuh bertemu dengan Nabi Ibrahim As

Hadirin rahimakumullah

Setelah melewati tujuh lapis langit tersebut Nabi Muhammad diajak ke Baitul Makmur Yaitu tempat Malaikat melaksanakan Thawaf. Kemudian naik ke Sidratul Muntaha dan dalam perjalanan ini Malaikat Jibril tidak ikut serta.

Kemudian Rasulullah bertemu dengan Allah SWT, dalam pertemuan tersebut Allah SWT memerintahkan kepada Nabi Muhammad untuk melaksanakan shalat sebanyak lima puluh waktu.

Ketika hendak turun Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS, dan beliau bercerita tentang perintah shalat yang diterimanya, dari Allah SWT. Mendengar cerita tersebut Nabi Musa menyuruh Nabi Muhammad SAW untuk menghadap Allah kembali guna meminta keterangan. Nabi Muhammad berulang kali menghadap Allah untuk memberikan keringanan, akhirnya Allah memberikan keringanan perintah shalat kepada Nabi Muhammad menjadi 5 waktu setiap harinya. Allah memberikan pahala yang sama bagi umat Nabi Muhammad seperti melaksanakan shalat sebanyak 50 waktu setelah peristiwa itu Nabi dikembalikan ke Makkah.

Pagi harinya Nabi berniat menceritakan hal tersebut kepada kaum Quraisy. Nabi Muhammad bertemu dengan Abu Jahal dan meminta Abu Jahal mengumpulkan kaum Quraisy.Kesempatan itu tidak disia-siakan untuk meyakinkan kaum kafir Quraisy tentang kebohongan Nabi Muhammad SAW. Abu Jahal menyeru kaum Quraisy untuk berkumpul. Setelah kaum Quraisy berkumpul Nabi Muhammad menceritakan segala kejadian yang dialaminya dalam Isra Mi’raj. Ceramah Nabi Muhammad tersebut disambut dengan ejekan dan cemoohan, Abu Jahal menghasut kaum Quraisy untuk tidak mengikuti ajaran Nabi Muhammad yang penuh dengan kebohongan. Kemudian menemui Abu Bakar dan menceritakan apa yang mereka dengar dari Nabi Muhammad. Mereka bertanya kepada Abu Bakar “Apakah Abu Bakar mempercayainya?’ dengan tegas Abu Bakar menyatakan “bahwa dia meyakini apa yang telah diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW’. Kemudian Nabi Muhammad SAW memberikan gelar Assidiq kepada Abu Bakar hingga menjadi Abu Bakar Assidiq.

Hadirin rahimakumullah

Nabi Muhammad SAW dalam menerima wahyu mengalami peristiwa yang tidak pernah dirahasiakannya. peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad dalam waktu yang singkat telah tersiar ke seluruh kota Makkah, ejekan dan cemoohan sering diterima Nabi Muhammad mengenai peristiwa yang dialaminya. Sebagai contoh, waktu Nabi Muhammad duduk di Masjidil Haram dan bertemu dengan Abu Jahal, Abu Jahal duduk disamping Nabi Muhammad SAW, serta berkata dengan nada mengejek “Apa kabar pagi ini Muhammad? Adakah sesuatu yang engkau anggap penting yang engkau terima dari Tuhanmu?, Nabi Muhammad menjawab “Ya tadi malam aku telah diisra’kan ” Abu Jahal bertanya “Kemana?” Nabi menjawab “Ke Baitul Maqdis”. Kata Abu Jahal “Kemudian pagi ini engkau telah ada disini?'” Nabi Muhammad menjawab “Ya”. Mendengar jawaban itu Abu Jahal tertawa dan mengejek serta Nabi Muhammad berkata “Beranikah engkau menceritakan perkataanmu itu kepada penduduk Makkah? Saya akan mengumpulkan mereka disini, lalu sampaikan perkataanmu kepada mereka! Nabi menjawab “Baiklah saya akan menerangkan peristiwa ini kepada mereka peristiwa ini”.

Setelah penduduk Makkah berkumpul di Masjidil Haram, kemudian Nabi menceritakan peristiwa Isra Mi’raj dari awal sampai akhir, tidak ada sedikitpun yang terlewat, kejadian ini menjadikan mereka yang sudah masuk islam berbalik menjadi murtad. Tetapi bagi umat islam yang kuat imannya tidak tergoyahkan dan tidak terpengaruh oleh ejekan itu sebab mereka telah yakin akan kebenaran Nabi Muhammad. Lain halnya dengan Abu Bakar, ia mempunyai sikap yang berbeda dengan yang lain. Setelah didatangi oleh orang-orang yang merasa sangsi dengan peristiwa Isra dan Mi’raj ia mendatangi Nabi Muhammad SAW dan meminta penjelasannya kepadanya peristiwa yang diceritakan oleh Nabi Muhammad SAW langsung diterimanya, oleh sebab itu Nabi Muhammad memanggilnya dengan sebutan As Siddiq.

Hadirin rahimakumullah

Adapun Tamsil dalam Isra, yaitu :

1. Nabi Muhammad SAW melihat orang memotong padi (panen) terus menerus, beliau bertanya kepada Jibril “siapakah mereka itu?” Jibril menjawab: “Mereka itu ibaratmu yang gemar beramal jariah, yang kemudian mereka memetik pahalanya dari Allah SWT”.

2. Melihat orang yang terus menerus memukul kepalanya, Nabi Muhammad bertanya : “Siapakah mereka itu Ya Jibril?” Dijawabnya: “mereka itu ibaratmu yang enggan bershalat, yang kelak akan menyesal dengan memukuli kepalanya sendiri terus menerus sekalipun terasa sakit olehnya”.

3. Melihat sebuah kuburan yang sangat harum baunya, Nabi bertanya: “Apakah itu Ya jibril?” dijawabnya: “itu kuburan Siti Mashitah dan anaknya. Dia mati disiksa dengan digodok oleh Raja Fir’aun, karena ia mempertahankan imannya kepada Allah Swt sewaktu dipaksa supaya menyembah berhala.

4. Melihat orang yang di hadapannya ada dua hidangan, sebelah kanannya makanan lezat dan sebelah kirinya makanan busuk, orang itu dengan lahapnya memakan makanan busuk. Nabi bertanya: “Ya Jibril siapakah mereka itu?” Jibril menjawab :”Ya Rasulullah itu ibarat umatmu yang suka membiarkan nafsunya memilih pekerjaan yang buruk dan dosa daripada beramal yang baik dan berpahala”.

5. Nabi Muhammad SAW melihat orang-orang yang gagah perkasa,orang itu menengok dan melihat kekirinya merasa sedih dan menangis tersedu-sedu, tetapi bila menengok dan melihat kekanannya dia berseri-serigembira dan tersenyum senyum. Nabi bertanya: “Siapakah orang itu Ya Jibril?” jawab jibril: “dia itu bapakmu yang pertama yaitu Nabi Adam As. Bila beliau melihat ke kiri sedih, karena melihat anak cucunya berbuat jahat dan dosa. Sebaliknya, bila mereka menengok kekanan merasa gembira, karena melihat anak cucunya di dunia yang berbuat baik dan beramal shaleh”.

Hadirin rahimakumullah

Hikmah Isra Mi’raj yaitu :

a. Menghilangkan perasaaan sedih dalam diri Nabi Muhammad SAW yang disebabkan oleh meninggalnya pembelanya yang utama yaitu pamannya Abu Thalib dan istrinya Khadijah. Allah SWT ingin meyakinkan utusanNya itu bahwa kebenaran dan keyakinan yang dibawanya tidak akan dapat dikalahkan oleh apapun dan siapapun.

b. Allah hendak memperlihatkan kemahakuasaan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW agar ia tetap yakin bahwa Allah akan tetap menolongnya dalam menghadapi musuh yang menghalangi penyiaran agama Islam.

c. Allah mempertemukan dan memperkenalkan Nabi Muhammad SAW dengan para Nabi dan Rasul terdahulu, agar dapat menambah semangat dan keyakinannya.

d. Allah memperlihatkan kepada Nabi Muhammad SAW bekas kejayaan bangsa-bangsa terdahulu yang hancur luluh karena kedurhakaan kepada Allah dan RasulNya.

e. Menguji para pengikut Nabi, apakah mereka itu akan tetap beriman kepada agama yang selama ini dianutnya, sekalipun akal dan pikiran mereka belum dapat mengerti dan memahami kejadian tersebut.

f. Nabi Muhammad SAW dapat bertemu dengan hadirat Allah Swt.

g. Allah menyampaikan perintah melakukan Shalat kepada Nabi dan umatnya.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *